Haloo sahabat Blog Cerita Rakyat Indonesia,
Di serial Cerita Rakyat kali ini, Tim Cerita Rakyat Indonesia akan membawakan cerita yang berjudul " Cerita Legenda Batu Kuwung " yang berasal dari daerah Banten.
Cerita Legenda Batu Kuwung
Dahulu di daerah banten, ada seorang saudagar yang kaya raya. Saudagar ini perilakunya buruk. Ia sombong dan kikir. Karena budi pekertinya yang buruk penduduk desa sangat membencinya.
Pada suatu hari, sang Saudagar kedatangan seorang pengemis berkaki pincang meminta makanan. Bukannya memberi, saudagar itu malah menghardik dan mencaci maki, "Enak saja kamu minta-minta. Kau kira hartaku ini milik nenk moyangmu, sudah, pergi sana!"
Si Pengemis didorong oleh saudagar hingga jatuh tersungkur. Mendapat perlakuan seperti itu, si Pengemis pun murka. " Dasar manusia sombong! Tunggulah, sebentar lagi kau akan mendapat balasan akibat perbuatanmu ini!" kata si Pengemis sambil bangkit berdiri kemudian pergi tanpa menoleh lagi.
Keesokan harinya, ketika Saudagar bangun dari tidur, kedua kakinya sulit digerakkan. Ia tak mampu bangkit dari kasurnya. Ia pun panik. Ia perintahkan kepada pegawainya mencari tabib, dukun atau orang sakti yang dapat mengobati penyakitnya di seluruh pelosok banten. Namun tak satupun orang pintar yang berasal dari Banten bisa mengobatinya. Saudagar itu pun berjanji bahwa ia akan memberikan setengah dari harta kekayaannya, kepada siapa saja yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Mendengar hal itu, si Pengemis berkaki pincang datang kembali dan menjelaskan apa yang menjadi penyebab lumpuhnya kaki Saudagar tersebut.
"Musibah yang menimpa dirimu disebabkan oleh sifatmu yang sombong dan kikir. Ada beberapa syarat jika kau ingin sembuh. Pertama, harus rendah hati dan pemurah. Kedua, pergilah bertapa diatas batu cekung selama tujuh hari tujuh malam. Ketiga, penuhi janjimu untuk membagi separuh kekayaan kepada orang miskin di sekitar rumahmu".
Dengan dibantu oleh pelayannya berangkatlah sang Saudagar untuk bertapa diatas batu cekung selama tujuh hari tujuh malam. Pada hari terakhir pertapaan, keajaibanpun terjadi. Dari pusat batu cekung tersebut menyemburlah sumber mata air panas. Sungguh aneh, kedua kakinya yang semula lumpuh, kini dapat ia gerakkan kembali. Setelah berendam agak lama ia pun kini dapat berjalan dengan normal.
Setelah yakin sembuh pulih seperti sedia kala, saudagar itu kembali ke rumahnya. Ia memenuhi janjinya, membagi-bagikan separuh hartanya kepada orang-orang miskin di sekitar tempat tinggalnya. Ia betul-betul telah berubah. Jika ada pengemis datang buru-buru ia memberikan uang atau makanan sepantasnya. Ketika menikah ia tidak memilih putri orang kaya melainkan memilih gadis desa anak seorang petani miskin. Kiranya pengalaman pahitnya dulu tak bisa berjalan telah membuatnya insyaf, tidak lagi sombong, melainkan suka menolong sesama. Orang-orang yang dulu membencinya kini berbalik menyukainya. Perdagangannya semakin lancar, ia bertambah kaya raya.
Penduduk setempat menyebut istilah cekung dengan Kuwung, maka Batu Cekung yang telah menjadi sebab kesembuhan si Saudagar disebut Batu Kuwung. Konon, berbagai macam penyakit dapat sembuh apabila mandi dengan sumber mata air panas Batu Kuwung yang terletak di kaki Gunung Karang daerah Banten.
Sumber: Cerira Rakyat Nusantara Karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media
Si Pengemis didorong oleh saudagar hingga jatuh tersungkur. Mendapat perlakuan seperti itu, si Pengemis pun murka. " Dasar manusia sombong! Tunggulah, sebentar lagi kau akan mendapat balasan akibat perbuatanmu ini!" kata si Pengemis sambil bangkit berdiri kemudian pergi tanpa menoleh lagi.
Keesokan harinya, ketika Saudagar bangun dari tidur, kedua kakinya sulit digerakkan. Ia tak mampu bangkit dari kasurnya. Ia pun panik. Ia perintahkan kepada pegawainya mencari tabib, dukun atau orang sakti yang dapat mengobati penyakitnya di seluruh pelosok banten. Namun tak satupun orang pintar yang berasal dari Banten bisa mengobatinya. Saudagar itu pun berjanji bahwa ia akan memberikan setengah dari harta kekayaannya, kepada siapa saja yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Mendengar hal itu, si Pengemis berkaki pincang datang kembali dan menjelaskan apa yang menjadi penyebab lumpuhnya kaki Saudagar tersebut.
"Musibah yang menimpa dirimu disebabkan oleh sifatmu yang sombong dan kikir. Ada beberapa syarat jika kau ingin sembuh. Pertama, harus rendah hati dan pemurah. Kedua, pergilah bertapa diatas batu cekung selama tujuh hari tujuh malam. Ketiga, penuhi janjimu untuk membagi separuh kekayaan kepada orang miskin di sekitar rumahmu".
Dengan dibantu oleh pelayannya berangkatlah sang Saudagar untuk bertapa diatas batu cekung selama tujuh hari tujuh malam. Pada hari terakhir pertapaan, keajaibanpun terjadi. Dari pusat batu cekung tersebut menyemburlah sumber mata air panas. Sungguh aneh, kedua kakinya yang semula lumpuh, kini dapat ia gerakkan kembali. Setelah berendam agak lama ia pun kini dapat berjalan dengan normal.
Setelah yakin sembuh pulih seperti sedia kala, saudagar itu kembali ke rumahnya. Ia memenuhi janjinya, membagi-bagikan separuh hartanya kepada orang-orang miskin di sekitar tempat tinggalnya. Ia betul-betul telah berubah. Jika ada pengemis datang buru-buru ia memberikan uang atau makanan sepantasnya. Ketika menikah ia tidak memilih putri orang kaya melainkan memilih gadis desa anak seorang petani miskin. Kiranya pengalaman pahitnya dulu tak bisa berjalan telah membuatnya insyaf, tidak lagi sombong, melainkan suka menolong sesama. Orang-orang yang dulu membencinya kini berbalik menyukainya. Perdagangannya semakin lancar, ia bertambah kaya raya.
Penduduk setempat menyebut istilah cekung dengan Kuwung, maka Batu Cekung yang telah menjadi sebab kesembuhan si Saudagar disebut Batu Kuwung. Konon, berbagai macam penyakit dapat sembuh apabila mandi dengan sumber mata air panas Batu Kuwung yang terletak di kaki Gunung Karang daerah Banten.
Sumber: Cerira Rakyat Nusantara Karya Yustitia Angelia penerbit Lintas Media
Jejak Batu Kuwung di Daerah Pada Rincang Serang Banten
Tempat Wisata batu kuwung yang berada di desa Batu Kuwung kecamatan Pada Rincang Kota Serang Banten.
Cerita lain yang berasal dari Banten :
1. Kanjeng Ratu Nyai Roro Kidul
Demikian cerita rakyat Banten yang berjudul " Cerita Legenda Batu Kuwung " semoga kita bisa mendapat pelajaran penting dari cerita diatas untuk kita bagikan kepada anak dan cucu kita.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jika ada yang perlu ditanyakan silahkan tinggalkan komentar di bawah ini